Showing posts with label Puisi. Show all posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts

Sunday, November 24, 2013

SURAM (Suaro Amak)

Sajak kau gadang,
Harok Amak kok jadi cacek
Cameh Amak kok jadi hino

Ranjau Rantau

Nak kanduang sibiran tulang
Jantuang hati limpo bakuruang
Ubek jariah palarai damam

Sitawa tapo di kapalo
Sidingin sajuak di kiro-kiro
Qurrata a'yun dalam agamo


Saturday, September 22, 2012

Agar Kau...

Kupapar rindu pada langit
Meminta pada yang Maha Tinggi
Biar semua menjadi jelas

Kuhentak sesak lewat guntur
Biar dadamu merasa sama
Kualirkan sepi lewat hujan
Dinginnya menusuk tulang
Adakah kau rasa?

Wednesday, May 2, 2012

Karnamu Karmaku

Rambutku keriting
Untung ada rebonding
Tapi, malah bercabang
Untung ada anti cabang

Untungnya diriku
Saat itu….

Thursday, April 26, 2012

Lebih dan Lebih

Aku mendengar lagu
Tentang orang-orang yang hidup untuk cinta
Tentang orang-orang yang hidup untuk anak
Tentang orang-orang yang hidup hanya untuk dirinya
Katanya, ini perihal k
ehidupan

Mahfuuzooth

1.           Ana ‘abdun liman ‘allamany harfan wahidan
Aku adalah hamba bagi siapa yang memberiku ilmu meskipun hanya satu huruf.
2.           Afatul ‘ilmin nis yan
Bencana ilmu adalah lupa
3.           Al ilmu shoidun wal kitabatu qoiduhu, qoyyid shuyudaka bil hibalil washiqoh
Ilmu itu adalah buruan dan tulisan adalah pengikatnya, ikatlah ilmu dengan tali yang kokoh.

Shi'ru Abi Nuwwas

Ilahi...lastu lilfirdausi ahla (Tuhan...aku bukanlah ahli surga)
Wala aqwa 'alan naaril jahiim (Namun aku tak kan kuat di neraka)

Fahabli taubatan wagfir dzunuubi (Maka, terimalah taubatku, dan ampunilah dosa-dosaku)
Fainnaka ghaafirudz dzambil 'azhiim (Karena, sungguh Engkaulah Sang Pengampun)

Monday, April 23, 2012

Hubby Ashfa Min Dam ‘il ‘ainik (cintaku lebih beniang dari air matamu)

Ketika kau menangis menyambutku
Darahku mendidih sayang.
Air mata itu seperti badai lava meluluhlantakkan hatiku
Menjelma menjadi referensi tentang cintamu padaku

Namun, ketika kau menangis saat melepasku
Darahku membeku.
Referensi air matamu itu jadi tak berarti.

Rahasia

Sumpah aku cemburu
Selamanya akan tetap cemburu

Bukan tentang kejadian itu
Bukan tentang pagi
Bukan tentang siang
Bukan tentang malam

Negeri Impian

Aku pernah bermimpi
Bermimpi memeluk bulan
Bermimpi memetik bintang
Bermimpi merangkainya menjadi lukuah di lehermu

Aku ingin ini mimpi
Aku memasang dinding rasa ayam bawang
Kamu membuka atap rumah
Saat itu kau berkata
Lihat! Betapa indahnya pemandangan rumah kita, Da