Monday, April 23, 2012

Negeri Impian

Aku pernah bermimpi
Bermimpi memeluk bulan
Bermimpi memetik bintang
Bermimpi merangkainya menjadi lukuah di lehermu

Aku ingin ini mimpi
Aku memasang dinding rasa ayam bawang
Kamu membuka atap rumah
Saat itu kau berkata
Lihat! Betapa indahnya pemandangan rumah kita, Da


Aku mendengar “nyanyianmu sayang
Aku memahamimu
Sungguh

Sayangnya, negeri kita ini benar-benar negeri impian
Hanya di sini, kita bisa menemui terlalu banyak keajaiban
Bulan dan kardus seperti dua sekawan
Sekarang makan bersama, besok saling memakan

Negeri kita negeri impian, negeri tanpa kepastian
Kamu sibuk dengan bayangan
Harap cemas terhadap bulan
Aku sibuk jadi layangan
Harap cemas terhadap hujan

Tuhanku harapku
Penguasaku cemasku

(inspired by andai bulan bisa ngomongnya Doel S….)

No comments:

Post a Comment