Friday, October 16, 2020

Metode Penelitian Metode Gabungan (Kuantitati-Kualitatif)

 A.    LATAR BELAKANG

Pada hakikatnya, metode gabungan digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih komprehensif dan lebih komplet. Lahirnya metode gabungan ini, yaitu metode penelitian yang menggabungkan pendekatan kualitatif dengan pendekatan kuantitatif tidak muncul begitu saja. Metode gabungan lahir akibat terjadinya interaksi antara kedua pendekatan penelitian itu sendiri. Interaksi tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu; interaksi metode kuantitatif dengan desain penelitian kualitatif, dan interaksi metode kualitatif dengan desain penelitian kualitatif. Jadi, ada pengaruh dari kedua metode yang mendorong lahirnya metode gabungan dalam penelitian. Untuk melihat seperti apa interaksi tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Interaksi Metode Kuantitatif dengan Desain Penelitian Kualitatif

Desain Penelitian Kualitatif

Peran Penelitian Kuantitatif dalam kaitannya dengan Etnografi

Studi kasus/etnografi

-      Survei untuk mengkonfirmasi dan memvalidasi pola etnografis yang ditentukan         

-      Sampel yang cocok dengan “Kontrol Kasus” untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan ada/tidak adanya unsur (misalnya penyakit, kinerja sekolah, dll.)         

Etnografi

-      Survei untuk mengkonfirmasi dan memvalidasi pola etnografis yang ditentukan         

-      Sampel yang cocok dengan “Kontrol Kasus” untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan ada / tidak adanya unsur (misalnya penyakit, kinerja sekolah, dll.)         

-      Desain deret waktu (pengamatan berulang dari unit yang sama dari waktu ke waktu) untuk mendefinisikan perubahan lebih akurat         

Narasi

Survei untuk menunjukkan adanya pola yang diungkapkan oleh narasi, menggunakan bahasa dan konsep responden

Penilaian etnografi yang cepat atau terkompresi atau etnografi terfokus

-      Survei cross-sectional singkat dengan sampel kecil         

-      Survei pra-pasca dan desain panel singkat untuk menilai intervensi         

Penelitian tindakan

Penelitian tindakan memanfaatkan fitur desain kualitatif dan kuantitatif untuk mencapai tujuan yang ditentukan oleh masalah dan kemitraan

 

 

Tabel 2. Interaksi Metode Penelitian Kualitatif dengan Desain Penelitian Kuantitatif

Jenis Desain Kuantitatif

Peran Etnografi dalam Desain Penelitian Kuantitatif

Penelitian cross-sectional:

Survei populasi dan sampel

Persiapan untuk Survei

-      Identifikasi masalah dan konteks         

-      Identifikasi kisaran respons         

-      Identifikasi populasi sasaran, karakteristik, lokasi, dan kemungkinan hambatan untuk penelitian survei         

Data pelengkap

Identifikasi dan eksplorasi subkelompok sosial, menjelaskan variasi pola dalam hasil survei

Eksperimen

Persiapan

-      Identifikasi elemen percobaan

-      Identifikasi kendala di lapangan

-      Uji coba untuk penerimaan dan kelayakan

-      Mengembangkan dan memvalidasi ukuran perubahan

Proses

-      Menemukan perbedaan dalam implementasi

-      Mendokumentasikan konten intervensi untuk perbandingan dengan ukuran hasil

Studi lapangan yang dikontrol/eksperimen semu

Persiapan

-      Identifikasi unsur-unsur perawatan

-      Identifikasi perbedaan potensial antara kelompok perlakuan dan kontrol

-      Identifikasi kendala untuk eksperimen di lapangan

-      Uji coba untuk penerimaan dan kelayakan

-      Mengembangkan dan memvalidasi ukuran perubahan

Proses

-      Menemukan perbedaan dalam implementasi

-      Mendokumentasikan konten intervensi untuk perbandingan dengan ukuran hasil

Sumber: Dari Perangkat Etnografi: Vol. 1. Merancang dan Melakukan Penelitian Etnografi (hlm. 93), oleh MD Le Compte dan J. J. Schensul , 1999, Lanham, MD: Alta Mira / Roman & Littlefield. Dicetak ulang dengan izin.

 

Dari kedua tabel di atas diketahui bahwa kedua metode, kualitatif dan kuantitif pada praktiknya saling beinteraksi satu dengan lainnya. Adapun benang merah yang dijadikan titik temu antara keduanya adalah penelitian etnografi.

1.      Interaksi Metode Kualitatif dengan Desain Penelitian Kuantitatif

Interaksi jenis ini bisa dilihat pada tabel 1. Ada lima (4) desain penelitian kualitatif yang dipaparkan memiliki interaksi dengan desain penelitian kuantitatif, yaitu: desain studi kasus, desain studi etnografi, desain studi naratif, desain etnografi cepat/terfokus, dan desain studi penelitian tindakan. Kelima desain penelitian kualitatatif ini membutuhkan data kuantitatif, seperti data untuk melakukan validasi hingga untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi, dan lainnya sehingga interaksi antara metode kualitatif dengan kuantitatif terjadi pada keempat desain penelitian kualitatif di atas.

 

2.      Interaksi Metode Kuantitatif dengan Desain Penelitian Kualitatif

Sama halnya dengan penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif juga membutuhkan kajian kualitatif. Pada tabel 2 dipaparkan bahwa ada tiga (3) jenis desain penelitian kuantitatif yang menjalin interaksi dengan metode kualitatif. Ketiga desain itu adalah: penelitian survey, penelitian eksperimen, penelitian kuasi eksperimen. Ketiga desain penelitian kuantitatif ini berinteraksi dengan desain kualitatif, ada yang dari persiapan dengan data pelengkap, dan ada yang dari persiapan hingga proses penelitian.

Di samping itu, dari interaksi timbal balik kedua metode penelitian yang dideskripsikan pada kedua tabel di atas, ada satu lagi poin penting yang bisa ditangkap, bahwa sperbedaan antara kuantitatif dengan kualitatif diidentikkan pada ada tidaknya penggunaan data berupa angka-angka.

 

B.     JENIS DAN DESAIN METODE GABUNGAN

Berdasarkan interaksi antara kedua metode, kuantitatif dan kualitatif di atas, ada tiga jenis dan desain metode gabungan, yaitu: triangulation mixed method designs, explanatory mixed method designs, dan exploratory mixed method designs. Untuk dapat melihat ketiga jenis desain metode gabungan dengan lebih rinci, maka perlu dicermati tabel berikut ini.

Tabel 3. Jenis desain metode campuran dan analisis data / prosedur interpretasi

Jenis Desain Metode Campuran

Contoh Prosedur Analitik dan Interpretasi

Triangulasi (data QUAN dan QUAL dikumpulkan secara bersamaan)

Mengukur data kualitatif: Data kualitatif dikodekan, kode diberi nomor, dan jumlah kode waktu ditampilkan dicatat sebagai data numerik. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif untuk mendeskripsikan frekuensi kejadian. Dua set data ini dikombinasikan.

Data kuantitatif yang memenuhi syarat: Data kuantitatif dari kuesioner untuk analisis faktor. Faktor-faktor ini kemudian menjadi tema yang dibandingkan dengan tema yang dianalisis dari data kualitatif.

Membandingkan hasil: Hasil dari pengumpulan data kualitatif secara langsung dibandingkan dengan hasil dari pengumpulan data kuantitatif . Tren statistik didukung oleh tema kualitatif atau sebaliknya.

Konsolidasi data: Data kualitatif dan data kuantitatif digabungkan untuk membentuk variabel baru. Variabel kuantitatif asli dibandingkan dengan tema kualitatif untuk membentuk variabel kuantitatif baru ( Caracelli & Greene, 1993).

Penjelasan (QUAN diikuti oleh qual )

Menindaklanjuti outliers atau kasus ekstrim: Kumpulkan data kuantitatif dan identifikasi kasus outlier atau residual. Kumpulkan data kualitatif untuk mengeksplorasi karakteristik kasus-kasus ini ( Caracelli & Greene, 1993).

Menjelaskan hasil: Lakukan survei kuantitatif untuk mengidentifikasi bagaimana dua atau lebih kelompok membandingkan suatu variabel. Tindak lanjuti dengan wawancara kualitatif untuk mengeksplorasi alasan mengapa perbedaan ini ditemukan.

Menggunakan tipologi: Melakukan survei kuantitatif dan mengembangkan faktor-faktor melalui analisis faktor. Gunakan faktor-faktor ini sebagai tipologi untuk mengidentifikasi tema dalam data kualitatif, seperti pengamatan atau wawancara ( Caracelli & Greene, 1993).

Meneliti multi level: Melakukan survei di tingkat siswa. Kumpulkan data kualitatif melalui wawancara di tingkat kelas . Survei seluruh sekolah di tingkat sekolah. Kumpulkan data kualitatif di tingkat kabupaten. Informasi dari setiap tingkat dibangun ke tingkat berikutnya ( Tashakkori & Teddlie , 1998).

Eksplorasi (QUAL diikuti oleh quan )

Menemukan instrumen: Kumpulkan data kualitatif dan identifikasi tema. Gunakan tema-tema ini sebagai dasar untuk mencari instrumen yang menggunakan konsep paralel dengan tema kualitatif.

Mengembangkan instrumen: Dapatkan tema dan pernyataan spesifik dari individu yang mendukung tema. Dalam frasa berikutnya, gunakan tema dan pernyataan ini untuk membuat skala dan item sebagai kuesioner. Atau, cari instrumen yang ada yang dapat dimodifikasi agar sesuai dengan tema dan pernyataan

ditemukan dalam fase eksplorasi kualitatif penelitian. Setelah mengembangkan instrumen, ujilah dengan sampel populasi.

Membentuk data kategorikal: karakteristik tingkat situs (misalnya, kelompok etnis yang berbeda ) yang dikumpulkan dalam etnografi pada fase pertama penelitian menjadi variabel kategorikal dalam korelasi fase kedua dari studi regresi ( Caracelli & Greene, 1993).

Menggunakan kasus kualitatif ekstrim: Kasus data kualitatif yang ekstrem dalam analisis komparatif diikuti pada fase kedua dengan survei kuantitatif ( Caracelli & Greene, 1993).

Sumber: Creswell, John W., Penelitian Pendidikan: Perencanaan, Melakukan, dan Mengevaluasi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif , Edisi 4 © 2012. Dicetak ulang dengan izin dari Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, NJ. Dikutip data dan informasi dari "Strategi Analisis Data untuk Desain Evaluasi Metode Campuran," oleh VJ Caracelli dan JC Greene, 1993, Evaluasi Pendidikan dan Analisis Kebijakan, 15 (2), hlm. 195–207; dan Metodologi Campuran: Menggabungkan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif , oleh A. Tashakkori dan C. Teddlie , 1998, Thousand Oaks, CA: Sage.

 

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga (3) jenis desain penggabungan metode dalam sebuah penelitian, yaitu: 1) triangulation mixed method designs, 2) explanatory mixed method designs, dan exploratory mixed method designs.

1.      Triangulation Mixed Methods Designs

Prinsip dari desain metode gabungan jenis ini adalah bahwa data kuantitatif dengan data kualitatif bergabung untuk menginterpretasi masalah yang diteliti. Artinya, data kuantitatif dengan data kualitatif memiliki kedudukan yang sama. Bahkan, di tabel di atas ditegaskan bahwa kedua jenis data diambil bersamaan. Untuk lebih jelas, metode gabungan jenis ini dapat digambarkan seperti berikut ini.

Gambar 1. Desain Metode Gabungan Triangulasi

 

2.      Explanatory Mixed Methods Designs

Pada explanatory mixed method designs, terdapat perbedaan kedudukan antara data kuantitatif dengan data kualitatif. Data kuantitatif merupakan data primer yang membutuhkan penjelasan sehingga perlu diperkuat dengan data kualitatif. Dalam desain ini, data kualitatif biasanya digunakan untuk menjelaskan hasil data kuantitatif. Untuk lebih jelas bisa dilihat gambaran desain metode gabungan jenis ini seperti berikut ini.

Gambar 2. Desain Metode Gabungan Eksplanatory

 

3.      Exploratory Mixed Method Designs

Serupa dengan desain eksplanatori di atas, desain eksploratori juga membedakan kedudukan antara data kuantitatif dan kualitatif. Desain ini menempatkan data kualitatif sebagai data primer, dan data kuantitatif sebagai data sekunder. Dalam desain penelitian ini, hasil data kualitatif diperkuat dengan data kuantitatif untuk membangun kekuatan hasil data kualitatif tersebut. Untuk lebih jelas, dapat digambarkan seperti di bawah ini.  

Gambar 3. Desain Metode Gabungan Eksploratori

 

C.     EVALUASI METODE GABUNGAN

Evaluasi metode gabungan di sini maksudnya adalah bagaimana caranya atau pertimbangan apa yang harus digunakan seorang peneiti dalam menggunakan metode gabungan dalam penelitian. Bagi peneliti pemula, poin-poin evaluasi di sini juga bisa digunakan untuk menjelaskan apakah penelitian yang dilakukan menggunakan metode gabungan atau tidak. Adapun poin penting yang perlu dilakukan terkait evaluasi metode gabungan tersebut adalah menemukan jawaban dari berbagai pertanyaan berikut ini.

  1. Apakah penelitian yang Anda lakukan menyertakan alasan untuk menggunakan desain penelitian metode campuran?
  2. Jenis desain penelitian metode campuran apakah yang tepat digunakan?
  3. Apakah penelitian Anda benar-benar tepat menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif?
  4. Apakah prioritas diberikan pada pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dan urutan penggunaannya wajar, artinya, dibunyikan pada pertanyaan penelitian?
  5. Apakah penelitian Anda dengan jelas mengidentifikasi teknik pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif?
  6. Apakah penelitian Anda menggunakan teknik analisis data yang sesuai untuk jenis desain metode campuran?

 

John W. Creswell . 2012. Educational Research: Planning, Doing, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research (fourth edition). AS: Pearson.

L. R. Gay; Geoffrey E. Mills; Peter Airasian. 2012. Educational Research: Competencies for Analysis and Application (tenth edition). USA: Pearson Education

 

No comments:

Post a Comment