Setiap
pagi kita berkaca. Saat itu, biasanya kita tidak puas dengan apa yang ada di
depan mata. Tidak puas dengan bekas jerawat yang menghitam. Tidak puas dengan
otot lengan yang tetap saja kurus meski sudah fitnes. Otot perut yang menonjol
meskipun sudah diet. Pendek kata, kita susah berdamai dengan diri, apa lagi menerima
kekurangan kita sendiri. Tapi, di sisi lain, mengapa kita begitu gampang mengatakan
kepada orang-orang yang kita cintai, “terimalah aku apa adanya, sayang”. Tampa kita
sadari, kita sendiri telah membelenggu pikiran dan potensi sendiri untuk
menjadi lebih baik.
No comments:
Post a Comment