Tuesday, August 14, 2012

Cinta Gila


Banyak sekali opini yang berkembang tentangg cinta. Ada yang mengatakan bahwa: 1) cinta adalah pengorbann, 2) cinta adalah perjuangn, 3) cinta adalah mberi, dll. Sebanyak orang yang setuju dengan konsep di atas, sebanyak itu pula jumlah orang yang kontra. Kalau cinta itu pengorbanan, berarti kita mesti berkorban. Kalau cinta itu perjuangan, maka kita harus selalu berjuang. Kalau cinta itu memberi, maka kita mesti selalu memberi.
Masalahnya bisakah kita hidup seperti itu?
Dalam pengorbann pasti ada harapan, bgitu juga dg prjuangn. Bahkn dalam memberi yang katanya dengan setulus hatipun, tetap terbersit harapan (baik untuk si pemberi ataupun si penerima). Jadi, menurut saya, cinta itu adalah harapan. Karena itu, saya setuju dengan "lagu lama" yang menyatakan bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa cinta. Karena cinta adalah harapan. Bahkan, kalau kita menilik ke hakikat ajaran agama, jelas bahwa lahir dan mati manusia pun, semua adalah karena cinta. Begitu pemahaman yang saya dapat dari pengetahuan, pengalaman, renungan, ataupun agama.
Ketika saya mengatakan ini, banyak di antara teman (khususnya yang katanya religius) menasihati saya agar ingat bahwa cinta itu mendekatkan kita kepada zina (dalam hal ini cinta kepada lawan jenis), dan menyuruh saya meralat ini. Namun, saat kesempatan meralat itu datang, saya tidak melakukannya. Sebaliknya, malah mempertegasnya. Di dalam agama yang saya anut, kata cinta diungkapkn dengan tiga kata, yaitu; hub, rahman, dan rahim (cuma ini referensi yang saya punya). Dari ketiga kata tersebut, kata rahim adalah konsep cinta yang saya maksud. Lalu, apa hubungannya dengan pernyataan bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa cinta?
Semenjak ditiupkan ruh sampai dilahirkan dan dijemput kematian, manusia melalui tiga alam, yaitu; perut ibu, dunia, dan akhirat. Perut ibu disebut alam rahim, dunia disebut sebagai alam silaturrahim, dan akhirat disebut dengan alamnya almarhum/mah (orang yang dicintai). Artinya, kita ada karena rahim, menjalani hidup mesti dengan silaturrahim, dan berakhir ke rahim tuhan (rahmatullah). Namun, sungguh sangat disayangkan, cinta dilumpuhkn hanya karena banyak oknum yang menodainya.
Terakhir, saya mnyelipkan sebuah harapan, "patah maraok junjuang siriah, jelo-manjelo ka tangah laman, sapatah kaji basalisiah, manga surau batinggakan". Perilaku kita yang berbuat, kenapa cinta yang disalahkan???

No comments:

Post a Comment